ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
Analisis Materi Pembelajaran adalah suatu prosedur, yang apabila diterapkan pada suatu tujuan pembelajaran akan menghasilkan suatu identifikasi kemampuan-kemampuan bawahan (subordinate skills) yang diperlukan bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dick&Carey, 1990).
Setelah anda mempelajari modul ini diharapkan anda dapat menunjukkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1) Mampu menjelaskan pengertian analisis materi pembelajaran
2) Mampu mendeskripsikan fungsi analisis materi pembelajaran
3) Mampu mendeskripsikan langkah-langkah menganalisis materi pembelajaran
4) Mampu mendeskripsikan struktur analisis materi pembelajaran
A. Pengertian Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematik (Suparman, 1997: 89). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku (ketrampilan-ketrampilan) khusus yang menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Dari susunan tersebut jelas kedudukan perilaku khusus yang dilakukan lebih dahulu dari prilaku yang lain karena berbagai hal seperti kedudukannya sebagai perilaku prasyarat. Yang dimaksud dengan prasyarat disini adalah apa yang diketahui oleh siswa sebelum mempelajari sesuatu.
Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam analisis materi pembelajaran adalah bahwa; prasyarat untuk sub kecakapan intelektual yang pertama merupakan prasyarat bagi sub kecakapan berikutnya dan masing-masing sub kecakapan itu perlu di analisis lebih lanjut lagi.
B. Metode Analisis Materi Pembelajaran
Analisis materi pembelajaran dilakukan dengan mengemukakan pertanyaan untuk setiap ketrampilan yang diberikan, “ketrampilan sederhana apa yang harus dimiliki oleh siswa untuk mempelajari materi “X”. Dalam menganalisis hal yang demikian, orang berusaha mengidentifikasi prasyarat utama semua sub ketrampilan yang bergabung dalam ketrampilan yang dipelajari (Gagne 1977, dalam Nurhida, 1981:17).
Sejauh manakah proses analisis materi ini diteruskan – bagaimana sebenarnya ketrampilan yang paling bawah dari satu hirarki ? Secara teoritis proses analisis harus dilanjutkan sampai mencapai taraf yang paling sederhana. Namun dalam praktek, analisa ini dilakukan sampai taraf ketrampilan yang diperkirakan sudah dimiliki oleh siswa (entry skill) yang akan mengikuti pelajaran.
Dengan melakukan analisis materi pembelajaran, akan tergambar susunan perilaku/ketrampilan khusus dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Baik jumlah maupun susunan perilaku/ketrampilan tersebut akan memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa perilaku umum yang tercantum dalam Kompetensi Dasar dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan perkataan lain, melalui tahap perilaku-perilaku khusus tertentu siswa akan mencapai perilaku umum. Perilaku khusus yang telah tersusun secara sistematis menuju perilaku umum itu laksana jalan yang singkat yang harus dilalui siswa mencapai tujuannya dengan baik.
C. Struktur Materi Pembelajaran
Secara umum, Degeng (1990) mengklasifikasikan struktur materi pembelajaran seperti berikut ini:
1) Struktur orientasi
· Struktur konseptual
· Struktur prosedural
· Struktur teoritik
2) Struktur pendukung
· Struktur konseptual
· Struktur posedural
· Struktur teoritik
· Struktur belajar
3) Struktur ganda
Struktur orientasi merupakan suatu struktur yang amat inklusif, yang didalamnya tercakup semua atau sebahagian besar dari isi bidang studi yang akan di ajarkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan melihat struktur orientasi bidang studi, siswa akan mendapat gambaran umum mengenai apa yang akan dipelajari kemudian.
Contoh:
Struktur pendukung adalah struktur yang melengkapi struktur orientasi. Struktur ini dapat berisi fakta, konsep, prosedur atau prinsip yang melengkapi struktur orientasi. Hal ini diperlukan untuk membantu memahami konsep, atau prosedur-prosedur, atau prinsip-prinsip yang dimasukkan dalam struktur orientasi.
Contoh:
Struktur ganda adalah struktur yang melibatkan struktur orientasi dan pendukung. Struktur ini akan melibatkan struktur orientasi dan struktur pendukung. Oleh karena itu, struktur ini akan memasukkan hampir semua bidang studi yang penting mulai dari fakta, konsep, prosedur, sampai prinsip.
Contoh:
Struktur konseptual adalah suatu struktur yang menunjukkan hubungan lebih tinggi/setingkat/lebih rendah di antara konsep-konsep. Struktur ini pada hakekatnya memuat konsep-konsep bidang studi untuk mencapai tujuan orientasi konseptual.
Struktur prosedural adalah struktur yang menunjukkan hubungan prosedural di antara bagian-bagian bidang studi. Ada 2 tipe struktur prosedural, yaitu:
· Struktur prosedural prasyarat, yaitu struktur yang menspesifikasikan urutan-urutan untuk menampilkan langkah-langkah suatu prosedur
· Struktur prosedural putusan, yaitu struktur yang mendeskripsikan hal-hal yang diperlukan dalam pengambilan keputusan tentang prosedur atau subprosedur mana yang tepat digunakan dalam suatu situasi.
Struktur teoretik adalah suatu struktur yang menunjukkan rangkaian hubungan kausal di antara konsep-konsep. Struktur ini biasanya ditunjukkan dengan cara yang berbeda dengan struktur yang ada, karena memuat isi bidang studi untuk mencapai tujuan teoretik.
Struktur belajar adalah suatu struktur yang menunjukkan hubungan prasyarat belajar diantara fakta, konsep, dan prinsip. Misalnya, suatu konsep merupakan prasyarat untuk belajar prinsip.
DAFTAR PUSTAKA
Das, Amir, Nurhida dan Roedhito, (1980). Desain Instruksional. P3G., Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Dick, W. dan Carey.L. (1990). The Systematic Design of Instruction. Edisi revisi 3 Glenview, Illionois, Scott, Foresman and Company.
No comments:
Post a Comment