Tuesday, May 29, 2018

CONTOH PENGAJUAN Kredit Melalui Bank

Kredit Melalui Bank

Belakangan ini banyak bank-bank besar mengucurkan kredit untuk kalangan usaha
segmen KUKM. Bahkan ada bank yang mendirikan unit/divisi yang khusus menangani
kredit mikro, seperti Bank Danamon membentuk KUKM Center. Hal ini dimaksudkan
untuk lebih mendekatkan bank dengan kalangan KUKM. Namun sayang, banyak
pengusaha dikalangan KUKM masih gamang dengan hal-ikhwal kredit. Hal ini boleh jadi
karena ketidaktahuan mereka tentang seluk beluk pengajuan kredit dan pengucurannya.
Jika Anda atau koperasi Anda ingin mendapatkan pinjaman dari bank, maka Anda perlu
mengetahui step-step yang harus dilalui. Nah, berikut ini proses atau alur kerja
permohonan dan penyaluran kredit.


1. Persiapan Sebelum ke Bank

Sebelum Anda pergi ke bank, sebaiknya Anda terlebih dahulu menyiapkan beberapa
dokumen penting, antara lain:
a. Membuat proposal yang bankable (memenuhi syarat perbankan) yang meliputi:
• data historis usaha
• perkembangan usaha (neraca dan rugi laba);
• sumber dan penggunaan dana
• jenis, jumlah, dan penggunaan kredit;
• penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk arus kas (cashflow);

b. Administrasi dan legalitas usaha.
Jika Anda telah menyiapkan semua dokumen dan berkas sebagai penunjang permohonan
kredit, langkah selanjutnya Anda menemui petugas bank di bagian kredit. Biasanya Anda
akan diberikan formulir (isian) permohonan kredit
.
2. Mengisi Formulir Permohonan Kredit

Di bank tertentu, formulir permohonan kredit Anda diisi oleh petugas bank. Jadi, Anda
hanya diwawancarai saja. Namun, tidak menutup kemungkinan, di bank lain Anda akan
mengisi formulir sendiri. Formlir tersebut pada umumnya berisi tentang data pribadi,
profil usaha, pengalaman usaha, jumlah pengelola, jumlah karyawan, jenis dan pemasaran
produk (barang atau jasa) termasuk bahan bakunya, omset usaha, profit margin rata-rata,
modal, jaminan, tujuan penggunaan kredit, kebutuhan kredit, kepemilikan Jaminan, dan
lain sebagainya. Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh Anda, lalu diserahkan
kembali kepada petugas bank, maka bank akan melakukan berbagai analisa atas
permohonan kredit Anda tersebut.

3. Analisa Awal Pejabat Bank

Analisa awal dilakukan bank dengan cara antara lain:
a. Wawancara. Gunanya untuk untuk mencari kebenaran data di dalam formulir
permohonan kredit dan data tambahan yang diperlukan bank.
b. Call visit (kunjungan pihak bank ke tempat usaha Anda).
c. Call report (laporan kunjungan)

4. Analisa Lanjutan oleh Bank

1. Analisa Keuangan menyangkut:
• Likuiditas, kemampuan prototype usaha dalam membayar utang yang
jatuh tempo.

• Leverage, mengukur seberapa besar asset calon debitur yang dibiayai
oleh bank (kreditur). Kalkulasi ini dapat dilihat melalui komparasi
total utang yang dimiliki dengan modal sendiri, perbandingan total
utang dengan modal sendiri, dan perbandingan antara pendapatan
bersih dengan bunga yang harus dibayar.

• Aktivitas usaha, dinilai oleh bank melalui perbandingan pembayaran
yang diterima dengan persediaan barang, perbandingan-perbandingan
penjualan dengan persediaan total asset, serta perputaran modal kerja
dalam setahun.

• Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan keuntungan, diukur
melalui perbandingan laba bersih dengan total asset, serta
perbandingan laba bersih dengan modal sendiri.
b. Analisa Usaha/industri
c. Analisa Manajemen
d. Analisa Yuridis Usaha
e. Analisa Karakter
f. Analisa Jaminan

5. Persetujuan/Penolakan Kredit

Setelah melakukan analisa-analisa tersebut diatas, bank akan menyetujui atau menolak
permohonan kredit Anda. Jika bank menyetujuinya, maka Anda (calon debitur) akan
memperoleh offering letter (surat persetujuan prinsip bersyarat) dari bank yang
bersangkutan.

6. Pengikatan/Perjanjian Kredit

Bila Anda (calon debitur) setuju atas persyaratan yang termuat dalam offering letter,
maka akan dilanjutkan dengan pengikatan pembiayaan (kredit) dan jaminan.

7. Pencairan Kredit (Pembiayaan)

Setelah offering leffer yang dilanjutkan dengan pengikatan/ perjanjian kredit (utangpiutang)
maka proses selanjutnya adalah pencairan dana. Tiap bank mempunyai kebijakan
berbeda. Seperti Bank Muamalat, Anda tidak akan diberi uang dalam bentuk cash, tetapi
barang yang Anda butuhkan sesuai dengan usaha Anda. Pemilihan produsen atau
pedagang yang menjual diatur dalam kesepakatan antara debitur dan kreditur.

8. Monitoring

Bank akan melakukan monitoring (pengawasan) terhadap usaha Anda agar dapat berjalan
secara sustainable (berkesinambungan) dan meningkat menjadi besar. Sistem nomitoring
yang dijalankan sesuai kebijakan masing-masing bank. Biasanya, sifatnya timbal balik,
Anda membuat laporan kegiatan usaha, dan pihak perbankan akan mendatangi usaha
Anda.

9. Pelunasan Utang

Hutang yang Anda peroleh dari bank, mempunyai hak untuk dibayar. Buatlah budget
anggaran setiap bulan dari penyisihan laba usaha Anda.

********

No comments:

Post a Comment