Tuesday, May 29, 2018

Menyusun Kelayakan Usaha

Uang dan modal ternyata bukanlah satu-satunya kunci sukses untuk melakukan
kegiatan usaha. Kreativitas, kemampuan menangkap peluang usaha, dan keuletan
adalah kunci yang lebih utama. Sebab kreativitas mampu melahirkan berbagai
alternatif yang tidak terpikirkan oleh mereka yang tidak kreatif.



 Kemampuan menangkap peluang usaha dapat menghasilkan uang dan tawaran
modal dari pihak lain. Keduanya menjadi lengkap apabila disertai dengan
keuletan. Mereka yang ulet biasanya akan tampil sebagai pemenang. Seorang
wirausaha yang ulet dan pantang mundur, walaupun hanya memiliki kecakapan
dan dana yang relatif terbatas akan dapat mengalahkan orang lain yang memiliki
dana dan kecakapan yang lebih baik, tapi tidak ulet.

 Banyak contoh membuktikan bahwa hanya pengusaha yang uletlah yang dapat
bertahan dalam menghadapi tantangan.

 Untuk memulai kegiatan usaha, seseorang perlu melakukan perencanaan dan
perhitungan dengan melakukan evaluasi terhadap kelayakan usaha. Kelayakan
usaha mencakup perkiraan laba rugi perusahaan, perkiraan arus kas dan
analisanya yang dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana
usaha atau investasi usaha akan dilanjutkan atau dihentikan.

 Menghitung kelayakan usaha juga penting sebagai pertimbangan pihak
penyandang dana atau Bank untuk menilai layak tidaknya diberikan pinjaman
dana atas usaha yang akan didirikan. Materi dari suatu kelayakan usaha pada
prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis, aspek
yuridis, dan aspek keuangan.

  1. ASPEK PEMASARAN

Produk yang dihasilkan oleh wirausaha adalah barang atau jasa yang akan dipergunakan
atau dibeli oleh masyarakat. Oleh sebab itu sebelum menentukan produk apa yang akan
dihasilkan, maka seorang wirausaha harus mengetahui kondisi pasar terhadap barang dan
jasa yang ditawarkan dan mengetahui kebutuhan permintaan dan penawaran, kejelasan
informasi tentang- persaingan, informasi tentang perkembangan harga, saluran distribusi
dan rencana pemasaran dari produk tersebut.
Penetapan Kebutuhan Pasar
Untuk mengetahui tentang kebutuhan konsumen, diperlukan adanya kegiatan survey atau
observasi (pengamatan). Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan semua data dan informasi
di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan, sehingga
ditemukan hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi baru.
Berikut adalah contoh pengumpulan data untuk membuka usaha di bidang perdagangan di
suatu lingkungan perumahan tertentu, misalnya:
• Jumlah Rumah 800 unit,
• Jumlah KK 800 Orang,
• Rata-rata Pendapatan Rp. 1.000.000/Bulan,
• Jumlah Kendaraan Penghuni 400 KK,
• Jumlah Toko Barang Konsumsi 2 Unit,
• Jumlah Toko Kue 1 Unit
• dan seterusnya.

Hasil pengamatan ini dapat memberikan informasi tentang kemungkinan adanya peluang
usaha yang terdapat di pemukiman tersebut, antara lain: bengkel mobil, toko kelontong,
agen minyak, gas, minuman, wartel, pengusaha mebel, cuci mobil, las pagar, salon, foto
copy dan lain-lain. Bidang usaha perdagangan eceran/ retail (toko) juga dapat dipilih.
Alasannya karena dalam wilayah yang melayani 800 KK tersebut hanya terdapat dua
toko. Selanjutnya perlu juga dicari informasi dari instansi atau pihak pengelola
perumahan atau kelurahan setempat. Contoh: Jumlah rumah siap huni 850 rumah Dalam
pembangunan 750 rumah Rencana total rumah 3.500 rumah Atas dasar data itu, sejak dini
sudah dapat diantisipasi kemungkinan pengembangan usahanya dimasa mendatang.
Permintaan dan Penawaran
Kelangsungan suatu kegiatan usaha akan tergantung pada adanya kebutuhan atau
permintaan atas barang dan Jasa. Untuk mengetahui berapa besar kebutuhan utama
diperlukan pengumpulan data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan guna kegiatan
usaha yang akan dilakukan, misalnya :.
• Jumlah KK 500
• Pendapat rata-rata/per-bulan Rp. l00.000
• Prosentase biaya hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp. 80.000,-
• sedangkan rata-rata biaya hidup utama (beras dan lauk-pauk) adalah 60 % dari
total biaya hidup 0.6 x Rp. 80.000,- = 48.000,-
• Pendapatan yang dibelanjakan dilingkungan sendiri adalah 40 % dari biaya hidup
utama atau 0,4 x Rp. 48.000,- = Rp. 19.200,-
Data itu menghasilkan kemungkinan belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40 %
kepada pedagang keliling (lauk pauk) dan sisanya 60 % ke toko kebutuhan hidup seharihari
atau sebesar 0,6 x Rp. 19.200,- = Rp.11.520, - karena itu, potensi permintaan
kebutuhan hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui belanja toko adalah Rp.
11.520,-. Disamping itu perlu pula pengamatan atas kedua toko yang ada di kawasan
tersebut untuk mengetahui besarnya nilai dagangan kemampuan jual serta karakter
pembeli (misalnya barang yang laku dan yang kurang laku). Jika hasilnya menunjukan
hanya sebagian kecil potensi permintaan yang dapat digarap, maka masih terdapat
peluang membuka usaha baru yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari. 
Contoh :
• Potensi Permintaan Rp. 57.600.000,-
• Potensi Penawaran Rp. 30.000.000,-
• Berarti terdapat potensi/peluang pasar Rp. 57.600.000 - Rp. 30.000.000 =
27.600.000,-

2. Analisa Persaingan
Bisnis adalah persaingan. Lebih-lebih usaha / toko yang akan dibuka usaha itu bukan
satu-satunya toko yang ada. Oleh karena itu, perlu melakukan pengamatan dan pendataan
yang detail terhadap toko-toko dilokasi tersebut. Pengamatan dan pendataan misalnya
menunjukkan sebagai berikut:
• Dalam waktu dekat belum ada rencana usaha baru yang serupa.
• Harga jual barang lebih mahal dari harga supermaket, dan prosentase keuntungan
rata- rata 20 %.
• Kedua toko itu tidak punya fasilitas antar barang.
• Pemasok barang mendatangi toko.
Kesimpulannya, peluang pasar yang hendak diambil tidak diganggu oleh pesaing baru.
Melalui pasokan langsung dari Distributor, diperoleh harga yang lebih murah dan
bersaing. Upaya untuk menang bersaing dapat dilakukan pula dengan menerapkan sistem
swalayan dan memberikan pelayanan pengiriman barang sampai jarak maksimal 2 km
dari toko bebas biaya antar. Melalui strategi ini, akan diperoleh konsumen baru,
disamping dapat menarik konsumen dari pesaing.
Perkembangan Harga
Satu yang amat penting, dan harus dicermati dalam dunia usaha adalah perkembangan
harga jual dari barang yang diproduksi atau diperdagangkan. Keberhasilan seorang
pengusaha diukur dari kecepatannya memperoleh informasi tentang perkembangan harga
barang, yang dapat berbeda hanya karena perbedaan waktu dan tempat. Mereka yang
dapat memanfaatkan informasi tersebut dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar
dari pesaingnya.
Saluran Distribusi
Distribusi barang dari produsen ke konsumen adalah suatu mata rantai untuk meluaskan
pasar. Dimulai dari yang terdekat dengan produsen, yaitu distributor, agen, sampai
pengecer. Makin dekat ke produsen, harga yang diperoleh makin rendah, tetapi dengan
jumlah pembelian yang besar. Makin Jauh dari produsen harga yang diperoleh makin
mahal. Sebagai upaya memperoleh harga yang lebih murah, perlu menjalin kerja sama
yang baik dengan agen dan distributor.
Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran menyangkut promosi dan cara mengenalkan produk kepada
konsumen. Selain itu rencana pemasaran yang baik juga penting untuk meyakinkan
penyandang dana bahwa usaha yang akan dijalankan punya prospek yang
menguntungkan, sehingga penyandang dana tertarik untuk menanamkan modalnya pada
usaha tersebut.
********

No comments:

Post a Comment